Selamat datang di blog kami Rumah Ikan Air Tawar.
Disini kami akan memberi anda tenyang info cara perawatan ikan air tawar sekaligus info nama ikan dan deretan info lainnya yang berkaitan dengan blog kami. kami juga berharap anda bisa menikmatinya, kalo kata kata yang kurang sopan , ya maap.sekian.
^_^.......

Rumah Ikan Air

Powered By Blogger

Minggu, 19 Agustus 2012

Ikan Hidung Gajah


Elephant Nose


Ikan elephantnose Peters adalah asli sungai-sungai di Barat dan Afrika Tengah , khususnya yang lebih rendah Sungai Niger cekungan, yang Ogun Sungai baskom dan di atas Sungai Chari . Ini lebih memilih berlumpur, sungai perlahan-lahan bergerak dan kolam renang dengan penutup seperti cabang terendam. Ini adalah coklat tua sampai hitam, lateral dikompresi (rata-rata 23-25 ​​cm), dengan sirip punggung belakang dan sirip anal yang sama panjang. Sirip ekor atau Its ekor bercabang. Ini memiliki dua garis-garis pada pendicular lebih rendah. Fiturnya yang paling mencolok, sebagai nama nya menyarankan, adalah tonjolan batang-seperti di kepala. Ini sebenarnya bukan hidung, tapi perpanjangan sensitif dari mulut, yang digunakannya untukmembela diri , komunikasi , navigasi , dan cacing dan serangga mencari makan. Organ ini tercakup dalam electroreceptors , seperti banyak dari sisa tubuhnya. Ikan elephantnose memiliki penglihatan yang buruk dan menggunakan lemah medan listrik , yang menghasilkan oleh kontraksi otot, untuk menemukan makanan, untuk navigasi di perairan gelap atau keruh, dan untuk menemukan pasangan. Ikan elephantnose Peters hidup sampai 6-10 tahun, tetapi ada laporan dari mereka hidup lebih lama lagi.
Ikan elephantnose Peters mungkin adalah Mormyrid paling umum tersedia di akuarium toko di Amerika Serikat. Dalam akuarium (yang harus minimal 200 liter) itu adalah penakut, lebih memilih lingkungan yang sangat ditanam dengan pencahayaan lembut. Idealnya, pipa atau log berongga harus disediakan. Para substrat idealnya harus pasir halus untuk memungkinkan ikan untuk menyaring itu dengan bibir yang halus diperpanjang. Ini memakan cacing kecil ( bloodworms ) dan invertebrata air seperti larva nyamuk, tetapi dalam akuarium biasanya akan menerima makanan beku atau bahkan serpihan. Bagaimana damai ikan yang elephantnose adalah dapat bergantung pada individu, beberapa cukup agresif dengan spesies lain, sementara yang lain pensiun. Mereka dapat disimpan dalam akuarium komunitas damai dengan spesies yang memiliki preferensi air mereka. Namun, kecuali disimpan di akuarium lebih dari 400 liter, adalah tidak bijaksana untuk menyimpan lebih dari satu ikan elephantnose karena mereka dapat teritorial. Kondisi yang disarankan untuk menjaga mereka dalam akuarium adalah sebagai berikut: pH dari 6,8-7,2, suhu air 26 sampai 28 derajat Celsius, dan air media kekerasan . Substrat harus selalu sesuatu yang tidak mengiritasi moncong sensitif ikan.
Impuls listrik lemah yang dihasilkan oleh ikan ini dapat dibuat terdengar dengan menempatkan dua elektroda dalam tangki ikan, yang kemudian dihubungkan ke penguat audio ataupiezoelektrik earbud. Sonar seperti klik yang memancarkan ikan ini dapat suara seperti pintu berderit saat ikan adalah bersemangat. Ikan hidung gajah dapat menggunakan gelombang sonar untuk mendeteksi mangsa bergerak; cacing dalam substrat.
Meskipun ikan hidung gajah dianggap memiliki penglihatan yang buruk, itu tunrs bahwa mereka telah mengembangkan kompleks mata untuk melihat dalam air keruh. Matanya menggunakan kombinasi crystas fotonik, cermin parabola dan pengaturan berkerumun dari batang dan kerucut. [2]

Sabtu, 18 Agustus 2012

Striped Raphael Catfish (Platydoras armatulus)




           Striped Raphael Catfish atau biasa disebut juga Chocolate catfish adalah sejenis lele keluarga Doradidae.Lele ini memiliki sebutan lain yang diantaranya talking catfish,chocolate catfish,atau chocolate doradid.Striped Raphael Catfish terkenal di dunia sebagaiikan hias karena memiliki temperamen yang menyenangkan serta sifat rasa ingin tahunya.Ikan ini biasanya ditemukan di sungai Amazon,Tocantins,ParnaĆ­ba,Orinoco,serta sungai Essequibo di Brazil,Guyana Prancis,dan juga Suriname.Striped Raphael Catfish dapat tumbuh hingga mencapai 24 cm.
Lele ini memiliki dua duri kaku pada sirip dadanya serta pada sirip punggungnya.Pada tubuhnya juga deretan terdapat duri pelindung kecil yang melengkung di sepanjang sisi tubuhnya.Ikan ini memiliki tubuh berwarna coklat tua serta garis putih di sepanjang tubuhnya.Di habitat aslinya ikan ini sering membuat lubang pada dasar sungai yang lembut terutama pada dasar sungai yang berpasir.Biasanya ikan ini memakan moluska,krustasea,serta sisa-sisa organik di habitat aslinya.
Ikan Striped Raphael Catfish adalah ikan yang baik dan pendamai terhadap jenisnya sendiri dan juga terhadap ikan lainnya.Lele ini juga cocok untuk ikan akuarium komunitas.Namun ikan ini adalah ikan nokturnal,sehingga lele ini lebih sering terlihat dan aktif pada malam hari.Kondisi air yang diperlukan;pH 5,8-7,0 temperatur 26-28 °C.Lele ini biasanya berenang di bagian bawah akuarium.Substrat yang digunakan lebih baik berupa pasir atau kerikil yang halus karena sifat ikan ini yang suka menggali.Striped Raphael Catfish membutuhkan pakan yang berprotein seperti cacing darah atau tubifex.Makanan beku,serpih,atau pelet yang tenggelam mungkin dapat dimakan oleh ikan ini.Saat ini penulis sedang memelihara ikan ini yang dipelihara sejak masih berukuran sekitar 5 cm.Dari hasil pengalaman penulis memelihara lele ini,ketika ditangkap lele ini mengeluarkan suara yang mirip suara geraman atau suara dengkuran.Karena itulah lele ini terkadang disebut "Talking Catfish".Diperlukan kehati-hatian ketika menangkap ikan ini dengan jaring karena ikan ini bisa tersangkut di jaring oleh duri siripnya yang kaku.

 

Upside down catfish


Upside Down Catfish (Synodontis nigriventris), merupakan ikan dari sungai Kongo yang mempunyai cara berenang unik yakni dalam posisi terbalik. S.nigriventris hanya mempunyai ukuran maksimal 9,6 cm, mata yang besar, sirip punggung yang lebar dan tiga pasang barbels (kumis). Hidup dalam kelompok dan bersifat nocturnal sehingga banyak menghabiskan waktunya untuk bersembunyi di bebatuan sepanjang hari. Synodontis nigriventris umumnya berwarna cokelat muda dengan bintik – bintik cokelat tua dalam berbegai ukuran.


Synodontis nigriventris merupakan ikan omnivora dengan memakan larva serangga, crustacea, cacing darah, beberapa tanaman air dan makanan komersial lainnya. Ikan muda belum bisa berenang dalam posisi terbalik sebelum mereka berusia dua bulan. Mereka hidup pada kondisi air dengan temperatur 22 – 260C dan pH 6 – 7,5. Betina mempunyai tubuh yang lebih bulat dan warna lebih pudar dibanding jantan. Proses Breeding sangat sulit dilakukan di aquarium. Betina akan lebih bulat saat siap bertelur. Set air aquarium seperti air saat musim hujan (kesadahan kecil), sebuah pot atau pipa yang dijungkirbalikkan mungkin dapat dijadikan tempat ikan bertelur. Induk akan mengerami telur, dan telur akan menetas setelah dua hari. Anakan ikan yang baru menetas akan membawa kuning telur mereka selama empat hari, setelah itu mereka siap memakan udang  kecil. Membalikkan tubuh merupakan cara adaptasi untuk menghindari pemangsa, perut yang berwarna lebih gelap dibanding punggung membuat adaptasi jadi lebih baik. 
Makanan ikan ini terutama terdiri dari serpih atau butir untuk ikan tropis, larva nyamuk, krill , udang air garam dan lalat berputar.
Sedikit yang diketahui tentang ini, mereka tahu bahwa anak itu hanya setelah dua bulan pergi berenang di punggung mereka, sedangkan pihak perut berubah warna.

 

Arapaima


Arapaima, juga disebut pirarucu (ikan raksasa), paiche, atau arapaima gigas (bahasa Latin) merupakan salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia, yang berasal dari Amazon, Amerika Selatan.Namanya saja sudah terdengar bahwa ikan ini unik, apalagi jika Anda melihat secara langsung. Ikan araipama memiliki sisik kasar - besar, ditambah mata yang tajam. Dan hidup pada suhu air 24 - 30C dan dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 m dan berat 200 kg – beberapa sumber menyebutkan 5 m. Namun, saat ini jarang ditemukan ikan arapaima berukuran lebih dari 2 m. Akibat penangkapan untuk konsumsi dan kebutuhan ekspor.



Keluarga ikan araipama adalah kelompok Osteoglossidae, yaitu: ikan berlidah dan bertulang. Macam ikan Arwana. Kemampuan bernapas ikan araipama sangat luar biasa. Selain sanggup bernapas dengan insang, ternyata ikan araipama juga bisa bernapas di udara, dalam kondisi-kondisi tertentu. Dengan demikian, ketika air sungai sedang surut ikan araipama bisa menyelamatkan diri. Biasanya, ia akan menggulungkan diri membentuk bola dan membenamkan dirinya ke dalam lubang sampai air kembali datang. Tak ayal, berkat kemampuannya ini, ikan araipama bakal muncul ke permukaan tiap 5-20 menit sekali. Cuma tak mutlak. Maksudnya masih ada faktor ukuran dan usia. Untuk ikan araipama muda, biasanya muncul ke permukaan setiap 5 menit sekali. Untuk ikan araipama besar tiap 18-20 menit sekali.                Selain kemampuan bernapas di udara, ikan araipama memiliki keunikan lain, yaitu: lidahnya. Lidah ikan araipama panjang mencapai 15 cm. Di mana, lidah tersebut ketika ikan tersebut besar akan berkonstur kasar dengan struktur tulang yang jelas kelihatan. Para penduduk setempat tak jarang menggunakannya sebagai amplas. Wow, menakjubkan ya… Ikan PenyayangIkan araipama termasuk hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Dalam sekali bertelur, ikan araipama betina bisa menghasilkan 50.000 butir telur. Untuk tempat berkembang biak, mereka memilih lubang yang dibuatnya sendiri. Biasanya sang induk betina akan menjaga telurnya hingga menetas. Setelah itu, induk jantan akan menjaga anaknya dalam mulut dan melakukan komunikasi melalui pherophone yang ada di bagian kepalanya.Ikan purba satu ini, datang ke Indonesia sejak 1990. Di mana, orang-orang tertentu memeliharanya di akuarium kecil. Menurut survei, ikan araipama bisa hidup hingga 6 tahun lamanya dengan panjang hingga 5 meter di alam liar dan 3 meter dalam akuarium.

Longnose gar


           Longnose Gar (Lepisosteus osseus) merupakan ikan primitif dari keluarga Gar yang juga dikenal dengan Needlenose Gar. Ikan yang juga dikenal dengan Billy Gar dan Billfish ini tersebar di kawasan Amerika Utara termasuk Kanada, USA dan Meksiko. Di Amerika, populasi terbanyak terpusat bagian selatan, Texasm Alabama (sungai Cahaba) dan sepanjang aliran sungai Misissipi. 

 Habitatnya adalah berbagai biotipe dari danau besar, sungai sampai anakan sungai, bendungan dan kolam. Walaupun hidup di air tawar, beberapa dijumpai hidup pada habitat payau. Mereka dapat hidup di perairan berarus pelan bahkan tak berarus sekalipun. Ikan ini hidup pada perairan dalam, bersuhu hangat dengan vegetasi yang melimpah. Longnose gar mempunyai fisik yang khas yaitu moncong yang panjang dan menyempit. Pada moncong tersebut terdapat banyak gigi yang menyerupai jarum. Tubuhnya berbentuk silindris yang memanjang dan ditutupi oleh sisik yang berbentuk wajik, keras serta tidak bertumpang tindih. Umumnya mereka memiliki warna tubuh keperakan atau kehijauan dengan warna putih terang pada bagian perut. Namun jika berada pada air yang bersih, maka akan nampak totol-totol hitam pada tubuhnya, sirip dan ekornya. Totol-totol ini yang dapat digunakan untuk membedakan spesies ini dengan gar lain. Jumlah totol-totolnya lebih sedikit bila dibanding Spotted gar namun sedikit lebih banyak bila dibanding Shortnose gar. Moncong longnose gar lebih panjang dibanding moncong dari semua spesies gar. 
TAKSONOMI
Kingdom
Animalia
Phylum
Chordata
Class
Actinopterygii
Order
Lepisosteiformes
Family
Lepisosteidae
genus
Lepisosteus
Species
Lepisosteus osseus
Ikan sport ini mempunyai ukuran tubuh maksimal 200 cm dengan berat sekitar 4 Kg. Namun jika di pelihara, panjang ikan hanya mencapai maksimal 90 cm. Rekor dunia untuk ukuran ikan ini pernah di tangkap di sungai Trinity Texas dengan ukuran panjang 2 m dan berat 50,31 pounds. Masa hidup ikan berkisar antara 17-20 tahun. Sebagai keluarga gar, longnose gar juga mempunyai paru-paru primitif yang memberikan kemampuan pada ikan untuk bernafas langsung di udara. Hal ini berarti ikan masih dapat bernafas untuk beberapa waktu walaupun tidak berada didalam air. Mereka sering menyodokkan moncong dengan cepat ke permukaan air yang bertujuan untuk mengambil udara secara langsung. Walaupun demikian, ikan ini tidak harus bernafas dengan mengambil langsung di udara karena ikan mempunyai insang yang masih berfungsi seperti spesies ikan lainnya. 


Longnose Gar (Lepisosteus osseus) merupakan ikan primitif dari keluarga Gar yang juga dikenal dengan Needlenose Gar. Ikan yang juga dikenal dengan Billy Gar dan Billfish ini tersebar di kawasan Amerika Utara termasuk Kanada, USA dan Meksiko. Di Amerika, populasi terbanyak terpusat bagian selatan, Texasm Alabama (sungai Cahaba) dan sepanjang aliran sungai Misissipi. Habitatnya adalah berbagai biotipe dari danau besar, sungai sampai anakan sungai, bendungan dan kolam. Walaupun hidup di air tawar, beberapa dijumpai hidup pada habitat payau. Mereka dapat hidup di perairan berarus pelan bahkan tak berarus sekalipun. Ikan ini hidup pada perairan dalam, bersuhu hangat dengan vegetasi yang melimpah. Longnose gar mempunyai fisik yang khas yaitu moncong yang panjang dan menyempit. Pada moncong tersebut terdapat banyak gigi yang menyerupai jarum. Tubuhnya berbentuk silindris yang memanjang dan ditutupi oleh sisik yang berbentuk wajik, keras serta tidak bertumpang tindih. Umumnya mereka memiliki warna tubuh keperakan atau kehijauan dengan warna putih terang pada bagian perut. Namun jika berada pada air yang bersih, maka akan nampak totol-totol hitam pada tubuhnya, sirip dan ekornya. Totol-totol ini yang dapat digunakan untuk membedakan spesies ini dengan gar lain. Jumlah totol-totolnya lebih sedikit bila dibanding Spotted gar namun sedikit lebih banyak bila dibanding Shortnose gar. Moncong longnose gar lebih panjang dibanding moncong dari semua spesies gar. 
Ikan sport ini mempunyai ukuran tubuh maksimal 200 cm dengan berat sekitar 4 Kg. Namun jika di pelihara, panjang ikan hanya mencapai maksimal 90 cm. Rekor dunia untuk ukuran ikan ini pernah di tangkap di sungai Trinity Texas dengan ukuran panjang 2 m dan berat 50,31 pounds. Masa hidup ikan berkisar antara 17-20 tahun. Sebagai keluarga gar, longnose gar juga mempunyai paru-paru primitif yang memberikan kemampuan pada ikan untuk bernafas langsung di udara. Hal ini berarti ikan masih dapat bernafas untuk beberapa waktu walaupun tidak berada didalam air. Mereka sering menyodokkan moncong dengan cepat ke permukaan air yang bertujuan untuk mengambil udara secara langsung. Walaupun demikian, ikan ini tidak harus bernafas dengan mengambil langsung di udara karena ikan mempunyai insang yang masih berfungsi seperti spesies ikan lainnya. 


Sebagai ikan peliharaan, longnose gar membutuhkan tangki yang besar mengingat ukuran ikan dewasanya. Setidaknya tangki berukuran 300cm x 180cm x 90 cm dapat digunakan meskipun harus di upgrade sesuai pertumbuhan ukuran maksimal ikan. Tangki tidak memerlukan dekorasi yang rumit, karena tersedianya ruangan yang cukup untuk berenang sangat dibutuhkan oleh ikan. Pemberian satu batang besar atau ranting besar dapat dilakukan dengan efektif untuk mendekorasi tangki. Sistem filtrasi dianjurkan tetap ada walaupun ikan mampu bertahan di air minim oksigen. Kondisi air harus dibuat menyerupai habitat aslinya yang dingin dengan suhu 12-20 oC, pH 6-8 dan kesadahan 5-25 oH. Tankmate haruslah ikan yang seukuran karena ikan ini merupakan predator untuk berbagai ikan yang berukuran lebih kecil. Longnose gar dapat dipelihara secara soliter maupun dalam kelompok, jika dalam kelompok maka ukuran ikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. 
Pembedaan jenis kelamin masih susah dilakukan. Pada musim bertelur yang terjadi pada musim semi dan panas, satu ikan betina akan berpasangan dengan sekitar 15 ikan jantan atau lebih. Ketika betina siap bertelur, dia akan memimpin para jantan membentuk pola elips. Jumlah telur yang dihasilkan berkisar 30000 butir. Yang unik adalah telur ikan biasanya akan ditaruh di sarang ikan lain seperti Micropterus dolomieu sampai mereka menetas yakni sekitar 3-9 hari. Induk ikan yang sarangnya ditumpangi akan menjaga anakan gar ini seperti anak sendiri sampai anak gar bisa mandiri. Betina mempunyai usia yang lebih panjang yakni 17 tahun dibanding jantan yang hanya sampai 8 tahun

Kamis, 16 Agustus 2012

Ikan payara


Payara/vampire fish adalah ikan dari sungai amazon.Payara hidup di air yang berarus deras di Brazil, Bolivia, Peru, Ekuador dan Venezuela.

Ikan payara dapat mencapai panjang 1,2 meter lebih dan berat 18 kg.Payara adalah ikan yang sangat agresif dan bisa memangsa ikan sejenisnya,bahkan ikan ini bisa memakan ikan setengah ukuran badanya.Yang unik dari ikan ini adalah gigi taring yang panjang didepan,makanya dijuluki vampire fish.Hidup di air bersuhu 24°C - 28°C

Dikalangan hobis ikan predator banyak yang memelihara ikan ini di aqua ketika masih kecil.Untuk pengaturan aqua hendaknya diberi dasar pasir dan batuan untuk bersembunyi.Untuk payara tidak diperlukan tumbuhan karena ikan ini biasa bergerak diperairan deras.Pakan untuk ikan jelas adalah ikan kecil lainya bisa juga dilatih makan ikan mati yang beku,tapi tentunya tidak menarik dilihat bagi sebagian orang.

Selain disukai para hobis aqua Payara juga disukai para pemancing.Ikan ini dikenal dengan fightnya yang mengesankan mempunyai daya juang tinggi.Selain itu ikan ini juga bisa melompat ketika berusaha melepaskan mata kail .Biasanya untuk menagkap ikan ini digunakan teknik cast dengan spon/jig,pastikan juga anda mempunyai banyak persediann tali/neklin karena ikan ini bergigi tajam.

Discus


Diskus (Symphysodon discus) berasal dari perairan tenang Sungai Amazon. Sifatnya omnivora. Gerakannya sangat halus. Ikan ini pun terkenal sebagai "King of Aquarium".  Sebutan Discus bagi ikan ini mengacu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Discus termasuk dalam famili Cichlidae, dan tergolong dalam genus Symphysodon. Symphysodon berarti "memiliki gigi pada bagian tengah rahang".
Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan walaupun semuanya disebut sebagai diskus, yaitu Heckel Discus (Symphysodon discus), Brown Discus (Symphysodon aequifasciata axetrodi), Green Discus (Symphysodon aequifasciata aequifasciata), dan Blue Discus (Symphysodon aequifasciata haroldi). Oleh karena penggemarnya sangat banyak, kreativitas peternak dan hobiis sangat diperlukan untuk memunculkan varietas baru yang lebih bagus. Hingga saat ini ada banyak varietas diskus, di antaranya ialah Red Pigeon, Marlboro, Brown Discus, dan Cobalt.

Suhu yang baik untuk pemeliharaan diskus berkisar 25-30° C. Sementara kisaran kualitas air seperti keasaman (pH) cukup lebar sekitar 5-6,5 dan kekerasan air lunak antara 3-5° dH. Pakan berupa pakan alami seperti cacing darah dan jentik nyamuk serta pakan buatan (pelet) khusus untuk diskus yang banyak dijual di pasaran.

Diawal sejarah pembudidayaannya, pengembangbiakan Discus pada awalnya mengacu pada Angel Fish (P. scalare) karena kesamaan dan dekatnya hubungan kedua ikan tersebut, yaitu dengan cara memindahkan telur, menetaskan mereka dalam tempat terpisah kemudian membesarkan burayaknya. Akan tetapi asumsi ini tidak berlaku. karena Discus ternyata diketahui memiliki cara perkembanganbiakkan yang khusus. Pembudidayaan Discus baru "berhasil" pada akhir tahun 1950-an yaitu pada "jaman" Jack Wattley di Amerika dan Eduard Schmidt-Focke di Jerman yang merintis usaha awal pembudidayaan ikan ini.

Jenis ikan Discus yaitu:

1. COBALT
2. RED TURQUOIS
3. PIGEON BLOOD
4. PIGEON SNAKE 
5. BLUE DIAMOND
6. BLUE SNAKESKIN 
7. RED MARLBORO
8. WHITE DRAGON
9. RED & WHITE
10. RED MELON 
11. SUPER RED MELON
12. SAN MERAH 
13. GOLDEN
14. LEOPARD
15. LEOPARD SNAKESKIN
     16. SNOW LEOPARD 
^_^